Identity marketing atau pemasaran berdasarkan identitas merupakan bentuk pemasaran pribadi yang berkembang dengan cepat dan digunakan oleh berbagai brand di dunia saat ini. Identity marketing melibatkan kelompok konsumen tertentu misalnya saja guru atau siswa berdasarkan atribut identitas mereka secara detail. Sayangnya, sebagian marketer tidak memahami pentingnya verifikasi pelanggan agar personalisasi semacam ini bisa berhasil.
Bagaimana Identity Marketing Memanfaatkan Personalisasi Penawaran?
Identity marketing adalah pendekatakn untuk akuisisi pelanggan di mana brand akan menggunakan penawaran yang dipersonalisasi secara khusus untuk kelompok konsumen tertentu. Misalnya saja Converse memberikan diskon 10% untuk semua mahasiswa dan provider telekomunikasi memberikan diskon sebanyak 50% untuk anggota militer untuk pembayaran paket telepon bulanannya.
Idetity marketing adalah bentuk personalisasi yang paling kuat karena menargetkan kelompok yang memiliki aspek penting dari identitas mereka. Misalnya saja dengan melihat pekerjaan atau tahap kehidupan mereka.
Ketika sebuah brand memberi kelompok ini tawaran yang dipersonalisasi, mereka akan merasa dihargai dengan posisi mereka. Ini akan membuat mereka memiliki motivasi yang lebih untuk bertindak. Sebanya 4 dari 5 konsumen mengatakan bahwa penawaran semacam ini cenderung membuat mereka lebih sering berbelanja ke brand yang memberi penawaran. Hampir setengahnya mengatakan bahwa penawaran semacam ini membuat mereka membeli lebih cepat.
Namun agar identity marketing bisa berjalan dengan efektif, brand harus melakukan konfirmasi untuk memastikan bahwa pelanggan yang memanfaatkan penawaran memang memenuhi syarat. Caranya adkah dengan melakukan verifikasi pelanggan.
Pentingnya Verifikasi Pelanggan
Lalu, apa saja manfaat dari verifikasi pelanggan baik bagi brand yang mengadakan kampanye maupun bagi konsumen itu sendiri?
1. Melindungi Integritas dan Tujuan dari Penawara Tersebut
Verifikasi pelanggan adalah langkah penting dalam identity marketing demi melindungi integritas dan tujuan dari penawaran itu sendiri. Mereka yang termasuk kelompok konsumen yang ditargetkan harus mengetahui bahwa tawaran itu benar-benar hanya ditujukan untuk mereka. Jika tidak, maka tawaran tersebut akan kehilangan daya tariknya.
2. Melindungi Reputasi Brand
Verifikasi pelanggan juga perlu untuk melindungi reputasi brand. Ketika konsumen tahu ada pelanggan yang tidak memenuhi syarat (bukan termasuk kelompok konsumen yang ditargetkan) mengambil keuntungan dari penawaran yang dipersonalisasi tersebut, ini akan merugikan brand yang membuat kampanye.
Jika ini terjadi, sebanyak empat dari lima konsumen akan lebih jarang berbelanja dan menggunakan brand tersebut lagi. Sementara setengahnya lagi akan kehilangan kepercayaan pada brand tersebut.
3. Mencegah Penyalahgunaan Diskon
Terakhir, verifikasi pelanggan akan mencegah penyalahgunaan diskon. Saat sebuah perusahaan menjalankan kampanye dengan identity marketing, mereka secara khusus sudah menargetkan kelompok konsumen tertentu. Jika ada orang yang tidak termasuk ke dalam kelompok tersebut bisa mengambil penawaran, maka itu akan memotong margin brand dan melemahkan strategi yang sudah dijalankan.
Bagaimana Verifikasi Digital Bisa Membantu Verifikasi Pelanggan?
Dulu perusahaan-perusahaan di dunia menggunakan sejumlah cara untuk mengonfirmasi kelayakan konsumen untuk menerima penawaran yang dipersonalisasi. Misalnya saja dengan meminta konsumen menunjukkan kartu tanda pelajar atau ID militer mereka. Namun di tengah dunia yang serba digital, solusi paling mudah adalah dengan memanfaatkan verifikasi digital.
Dengan verifikasi digital, pelanggan bisa menukarkan penawaran dengan memasukkan informasi mendasar dalam formulir singkat di situs perusahaan dan mengkonfirmasi status mereka sebagai anggota dari kelompok konsumen yang ditargetkan. Ini akan menjadi bagian yang memudahkan dalam proses pembelian.
Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang pentingnya verifikasi pelanggan, terutama untuk kebutuhan identity marketing.
Comments