Sudah pernah mendengar istilah OTP miscall? Bagi para netizen yang sering bertransaksi di dunia maya, pastinya sudah familiar dengan istilah OTP, kan! OTP atau One Time Password ini banyak digunakan sebagai sarana untuk validasi atau verifikasi ketika mendaftar layanan maupun hendak mengakses akun di sebuah website.
Selain berupa kode yang dikirim melalui SMS, saat ini muncul kode OTP yang dikirim melalui panggilan telepon tak terjawab. Inilah yang dikenal sebagai OTP miscall. Dengan OTP miscall, verifikasi akun atau device menjadi lebih praktis dan cepat, serta biayanya jauh lebih murah, bahkan gratis.
Motict, Penyedia Layanan OTP Miscall di Indonesia
Melihat potensi ini, penyedia layanan OTP miscall Motict memberikan layanan OTP miscall terbaik di Indonesia berbasis panggilan telepon. Jika kode OTP dikirimkan melalui SMS, masih ada risiko SMS tak terkirim atau delay. Tetapi, dengan OTP miscall, keberhasilan panggilan telepon mencapai statistik hingga 95%. OTP missed call lebih hemat dan murah dari segi budget. Dengan perkiraan, lebih irit 75% dibandingkan OTP SMS.
Sebagai contoh, dalam satu kali kirim OTP SMS biayanya antara Rp 350 – Rp 500. Sedangkan, layanan OTP missed call atau OTP berbasis panggilan telepon tak terjawab, hanya mematok tarif sekitar Rp 120 per miscall. Dengan begitu, startup lokal yang sedang merintis usaha dapat lebih menghemat biaya produksi dan cyber security untuk mengembangkan lini bisnisnya.
4 Hal Tentang 2FA (2 Factor Authentication) yang Perlu Diketahui
Jangan biarkan peretas atau pencuri mengganggu performa situs web bisnis Anda. Manfaatkan otentikasi dua faktor atau 2FA (2 Factor Authentication) untuk meningkatkan keamanan situs web bisnis Anda.
1. Two Factor Authentication (2FA) Berbeda dengan Two Step Verification (2SV)
Banyak orang yang berasumsi jika keduanya sama. Tetapi, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan signifikan. 2FA menggabungkan dua faktor yang berbeda. Faktor yang pertama misalnya sesuatu yang hanya diketahui pengguna. Misalnya, alamat email atau nama pengguna. Sedangkan, faktor yang kedua, adalah sesuatu yang hanya dimiliki pengguna. Misalnya seperti nomor ponsel atau perangkat seluler. Sehingga, kombinasi antara kode OTP yang dikirim ke perangkat seluler pengguna melalui miscall akan memberikan verifikasi yang lebih aman dan akurat sebab sulit diretas oleh hacker atau spammer.
Meskipun, mereka mengetahui alamat email pengguna, hacker tidak akan bisa mengakses akun karena tidak memiliki ponsel atau perangkat mobile yang dipegang pengguna. Sedangkan, 2SV merupakan metode yang menggunakan faktor yang sama sebanyak dua kali. Misalnya, mengirimkan dua faktor seperti kode OTP dan password ke email maupun SMS secara bersamaan untuk diverifikasi pengguna. Sangat berbeda, bukan?
2. Satu Akun untuk Mengatur Semuanya
Bisa dibilang email saat ini menjadi pintu gerbang ke akun Anda yang lain. Sebagian besar layanan online saat ini meminta pengguna untuk login dengan akun email. Termasuk untuk mereset kata sandi atau berkomunikasi. Dengan peran penting email, peretas bisa saja mencuri akses email Anda kapan saja. Inilah kegunaan otentikasi dua faktor atau 2FA untuk mencegah peretas atau pencurian data akun email.
Akun email merupakan salah satu aset data yang sangat sensitif dan harus dilindungi oleh setiap orang. Biasanya, kebanyakan orang juga menggunakan satu password untuk semua akun email yang berbeda-beda agar lebih mudah diingat. Inilah yang menjadi celah para peretas atau hacker untuk membobol data akun pengguna. Sehingga, untuk melindungi akun email pengguna website atau aplikasi, sudah seharusnya digunakan 2FA seperti kode OTP miscall yang reliable.
3. Verifikasi Perangkat/ Device Verification
Sebagian besar situs saat ini mendukung otentikasi dua faktor (2FA) yang memungkinkan pengguna menandai perangkatnya sebagai valid atau terverifikasi dan mudah digunakan di masa mendatang. Setelah perangkat mobile atau device Anda dikenali oleh website maupun aplikasi, Anda bisa segera login pada periode kunjungan berikutnya tanpa perlu repot memasukkan kode verifikasi ulang. Jika perangkat atau device Anda hilang, Anda cukup menghapus atau memblokir perangkat ini agar tidak disalahgunakan oleh para peretas.
4. Pemulihan Akun yang Hilang/ Dicuri
Dalam beberapa kasus, pencurian ponsel akan berdampak pada keamanan 2FA yang digunakan. Namun, tak perlu khawatir, Anda bisa menambahkan akun email cadangan yang bisa dipakai saat pemulihan akun yang dicuri atau hilang. Selain itu, Anda masih bisa menghubungi pihak pengelola email untuk memberitahu bahwa akun itu milik Anda dan sedang diretas. Nantinya, Anda cukup memberitahu informasi detail dan sensitif yang hanya Anda ketahui untuk meyakinkan pihak pengelola email bahwa Anda adalah pemilik akun yang sesungguhnya.
Comments