Maraknya kasus peretasan perusahaan – perusahaan teknologi ternama baik itu startup, unicorn, ataupun decacorn, membuat banyak kalangan semakin sadar pentingnya menjaga keamanan sistem perusahaan dari sebelumnya. Perusahaan yang merilis aplikasi teknologi harus memprioritaskan sistem perlindungan data dan akun pelanggan.
Saat ini mulai banyak perusahaan atau bisnis yang beralih ke sistem otentikasi berbasis missed-call OTP dan verifikasi nomor untuk mengamankan platform mereka dan melindungi para penggunanya. 2 factor authentication (2FA) atau otentikasi dua faktor, bertindak dengan cara kerja menggabungkan beberapa faktor pengamanan. Dalam kebanyakan kasus, seperti yang sudah Anda ketahui yaitu kata sandi dan sesuatu yang Anda miliki yakni ponsel.
Di mana – mana, setiap orang memiliki ponsel sebagai alat yang efektif dalam berkomunikasi dan mendukung aktivitas sehari – hari. Inilah sebabnya, 2 factor authentication (2FA) menjadikan missed-call OTP sebagai alat yang efektif untuk berbagai jenis aplikasi dan situs web karena keseimbangan antara fitur kenyamanan dan keamanan.
Lalu, bagaimana caranya membangun 2 factor authentication (2FA) yang sederhana dan tidak membingungkan para pengguna.
Cara Membangun 2 Factor Authentication (2FA)
Meskipun pengaturan sistem otentikasi berbasis missed-call OTP tidak selalu sulit dari sudut pandang teknis, akan tetapi bisa saja para pengguna merasa terintimidasi karena mengalami pengalaman buruk/ sistem error.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diikuti sebagai panduan membangun sistem otentikasi 2 factor authentication (2FA) dengan missed-call OTP [d3] yang lebih praktis dan efektif.
Ketika pengguna memulai proses login, server aplikasi pertama kali mengetahui bahwa 2 factor authentication (2FA) mulai diaktifkan untuk sebuah akun.
Pada titik ini, layanan aplikasi dapat menghasilkan kode OTP, menyimpannya untuk verifikasi nanti dan mengirimkan missed-call OTP ke pengguna.
Selanjutnya, server aplikasi telah mengetahui atau menyimpan kode tersebut. Tetapi, pengguna hanya memiliki akses ke akun mereka apabila dapat mengakses ponsel mereka.
Pengguna kemudian memberikan kode OTP dan server aplikasi memverifikasi kecocokan data dengan kode yang sudah disimpan sebelumnya.
2FA Untuk Otentikasi Perangkat Seluler
Ponsel atau smartphone menawarkan berbagai kemungkinan yang lebih luas untuk penerapan sistem 2FA. Jadi, perusahaan atau bisnis bisa lebih banyak pilihan untuk memakai sistem otentikasi yang paling cocok bagi perusahaan. Beberapa perangkat seluler saat ini telah dibenamkan fitur yang mampu mengenali sidik jari, kamera internal juga bisa dipakai dalam pengenalan wajah atau pemindaian iris mata, serta mikrofon dapat dipakai dalam pengenalan suara.
Smartphone yang dilengkapi dengan GPS nantinya juga dapat memverifikasi lokasi pengguna sebagai faktor lapisan keamanan tambahan. Untungnya beragam sistem operasi perangkat seluler di masa kini semuanya sudah mendukung 2FA. Beragam aplikasi perangkat seluler yang berjalan di atas platform seperti Apple iOS, Google Android, Windows 10 dan BlackBerry OS 10 sangat mudah diterapkan 2FA untuk mengidentifikasi akun pengguna dengan ponsel miliknya.
Saatnya Menerapkan 2FA dalam Bisnis Anda
Otentikasi dua faktor (2FA) menciptakan lapisan keamanan tambahan ke proses otentikasi dengan mempersulit hacker/ penyerang untuk mendapatkan akses ke perangkat seseorang atau akun online. Pasalnya, hanya mengetahui kata sandi si korban saja tidak cukup untuk melewati pemeriksaan otentikasi.
Otentikasi dua faktor (2FA) dapat menjadi solusi yang ideal untuk mengontrol sistem dan data sensitif pelanggan bisnis Anda. Sudah seharusnya penyedia layanan online menggunakan 2FA untuk melindungi data – data kredensial pengguna dari tindakan pelanggaran hukum maupun peretas yang ingin mencuri basis data kata sandi atau phising. Hubungi tim Motict sekarang juga untuk informasi tentang penerapan 2FA untuk perusahaan Anda.
Comments